Politisasi Pendidikan
Mengingat begitu besarnya implikasi negatif dan risiko politisasi pendidikan, maka sampai kapan pun tentu kita tidak rela serta tidak setuju bila pendidikan dipolitisasi, krena akan berakibat pendidikan nasional menjadi gagal dalam mewujudkan cita-citanya yang termaktub dalam amanat UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Misalkan politisasi di sekolah dalam UAS. Kalau UAS di sekolah-sekolad di indonesia sudah di politisasi maka itu sama saja dengan memposisikan siswa pada kebodohan yang akan membuat masa depannya buram.
Sekularisasi Pendidikan
Over spesialisai
Akibat dari Sekularisasi Pendidikan, Over spesialisai, Politisasi Pendidikan antara lain sebagai berikut:
1. Arah pendidikan kurang jelas.
2. Pendidikan sebagai barang mahal.
3. Pendidikan tidak merata.
4. Penyelewengan dana pendidikan cukup tinggi.
5. Kurang pengheargaan pada guru/dosen.
6. Kualitas dan kuantitas guru dan dosen kurang.
7. Pendidikan kepribadian kurang mendapatkan perhatian serius.
8. Mencetak tukang
B. KONDISI MASYARAKAT INDONESIA KINI
Moderenisasi
Globalisasi
Sekularisasi
Akibat dari Moderenisasi, Globalisasi, dan Sekularisasi yang menghantam masyarakat indonesia kini maka, sikap masyarakat akan:
1. Egois
2. Individualis
3. Materialistis
4. Sekuler
5. Hedonis
6. Krisis akhlak
7. Agama sebagai simbol
C. KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
Karakter masyarakat madani ini yang dijadikan visi indonesia 2020, krena hanya dengan masyarakat madani, keadaan indonesia takan pernah mendapatkan kemunduran dalam segala bidang.
Masyarakat yang:
a. Religius : Masyarakat yang berpegang teguh pada ajaran agama ( berangkat, berjalan, dan menuju keridhaan Allah dengan agama)
b. Demokrasi : saling menghargai, karena masyarakat indonesia adalah masyarakat multikulturalisme (banyak agama), karena kalau tidak saling menghargai akan menimbulkan konflik.
c. Kepastian hukum : keputusan, memutuskan, dan diputuskan, semua ini harus ada kepastian hukumnya. Hukum yang tidak pasti bagaikan mengeksekusi pidana mati dengan pelan-pelan, rasa sakit dan pedihnya sangat terasa.
d. Egalitarian.
e. Penghargaan terhadap “Human dignity”
f. Kemajuan budaya dan bangsa dalam satu kesatuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar